Selasa, 18 Mei 2010


Dursasana



Dursasana adalah salah satu tokoh Kurawa yang menonjol setelah kakak sulungnya Duryudana.Ia mewakili tokoh wayang yang melambangkan kekurangajaran,buta etika,dan tak tahu sopan santun.Oleh Duryudana,kakaknya,Dursasana dipercaya mengepalai pemerintahan di Kasatriyan Banjarjunut,yang masih termasuk wilayah Astina.Ia kawin dengan Dewi Saltani dan dari perkawinan itu ia mempunyai anak tunggal bernama Dursala.Perkawinan Dursasana dengan Dewi Saltani dari Kerajaan Sruwantipura atau Kasipura ini berkat bantuan Arjuna.

Sebenarnya Dursasana pernah melamar Dewi Trirasa putri Begawan Bratasudarsana.Namun niat ini gagal karena Dewi Trirasa akhirnya diperistri oleh Setyaki,adik ipar Kresna.Peristiwa inilah yang menimbulkan kebencian yang mendalam Dursasana pada Setyaki.Dursasana juga pernah melakukan perbuatan keji terhadap Dewi Drupadi.Peristiwa ini terjadi beberapa saat setelah Pandawa melakukan Sesaji Raja Suya bagi Kerajaan Amarta yang telah selesai mereka bangun.Para Pandawa diundang ke istana Astina,mereka dijamu minuman memabukan kemudian diajak berjudi,mula-mula taruhannya masih kecil.Oleh Patih Sengkuni yang mewakili berjudi dari pihak Kurawa,sengaja diberikan kemenangan pada Puntadewa,yang mewakili Pandawa.Namun setelah taruhan makin besar,Pandawa kalah terus.Semua milik para Pandawa telah pindah tangan ke pihak Kurawa.Terakhir yang dipertaruhkan adalah istri Puntadewa,Dewi Drupadi,ternyata kalah juga.

Waktu itu karena mabuk kemenangan,Dursasana menyeret-nyeret Dewi Drupadi dari ruang keputren sampai balairung keraton.Drupadi diseret dengan menarik rambutnya hingga terlepas sanggulnya.Atas hasutan Adipati Karna,yang dendam dengan Dewi Drupadi,Dursasana berusaha menelanjangi Drupadi di hadapan banyak orang.Setiap kali kain Dewi Drupadi ditarik hingga lepas,setiap kali pula tubuh Drupadi telah terbungkus kain lagi secara ajaib.Sanggul Drupadi juga lepas akibat perilaku Dursasana.Waktu itu Dewi Drupadi bersumpah tidak akan menyanggul rambutnya sebelum dikeramas dengan darah Dursasana.Sedangkan Bima yang menyaksikan kekurangajaran itu bersumpah akan merobek dada dan menghirup darah Dursasana,bila ia telah berhasil membunuh Dursasana dalam Baratayuda kelak.

Kematian Dursasana terjadi manakala Bima mengamuk sesudah ia mengetahui tentang kematian Gatotkaca.Waktu Bima mendobrak barisan Kurawa untuk mencari Adipati Karna yang telah membunuh Gatotkaca.Atas perintah Prabu Duryudana,Dursasana mencoba menghalangi Bima.Namun dalam waktu tidak terlalu lama,Dursasana merasa kewalahan dan mencoba melarikan diri.Bima yang sedang marah terus mengejarnya.Ketika hendak menyeberangi Sungai Kelawing,tanpa suatu sebab yang nyata,Dursasana terjatuh.Maka terpeganglah rambut Dursasana.Tanpa ampun Bima menarik rambut musuhnya itu dan menyeretnya kembali ke tengah gelanggang perang.Kemudian dengan Kuku Pancanaka,Bima membunuh lawannya.Kematian Dursasana ini menurut pewayangan,juga akibat pembalasan arwah Tarka dan Sarka,dua kakak beradik yang dijadikan tumbal oleh Kurawa sebagai upaya memenangkan perang Baratayuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar