Senin, 12 April 2010


Cakil



Cakil adalah tokoh raksasa yang bentuk penampilannya mudah dikenali,yaitu rahang bawahnya menonjol panjang ke depan dengan satu gigi bawah mencuat panjang ke atas.Matanya selalu mengeriyip,agak memincing,badannya berukuran sedang tidak besar seperti raksasa pada umumnya.Warna suaranya khas seperti suara orang tercekik,nadanya tinggi,berbeda dengan suara raksasa pada umumnya yang bernada rendah dan lantang.Hampir di setiap lakon ia muncul sebagai pimpinan pasukan raksasa yang menjaga tapal batas kerajaan tertentu.Cakil adalah satu-satunya raksasa yang bersenjatakan keris,bukan satu tetapi dua,kadang-kadang tiga,tetapi selalu mati tertusuk kerisnya sendiri.

Perang antara Cakil dengan tokoh ksatria disebut perang kembang atau perang begal,hampir muncul pada setiap lakon wayang.Pada adegan inilah biasanya dalang memperlihatkan kemahiran sabetannya,yaitu ketrampilan menggerakkan peraga wayang.Gerakan sabetan pada tokoh Cakil ini dipengaruhi gerakan jurus-jurus pencak silat.Adegan perang kembang ini mengandung nilai ajaran moral,bahwa seseorang yang ingin meraih pengharapan atau cita-cita akan selalu menemui banyak rintangan.Seorang ksatria harus bisa menaklukkan empat nafsu pribadinya yaitu,nafsu amarah,aluamah,sufiah dan mutmainah yang diwakili oleh keempat buta prepat ini,Keempat Buta Prepat ini adalah Buta Cakil,Buta Terong,Buta Endog(Galiuk),dan Buta Rambut Geni.

Tokoh Cakil hanya terdapat dalam pewayangan dan tidak ada dalam kitab Mahabarata.Tokoh raksasa yang kedua tangannya dapat digerakkan ini(karena pada umumnya tokoh raksasa hanya dapat digerakkan tangan depannya saja,kecuali tokoh raksasa tertentu),diciptakan pada zaman Mataram yaitu pada zaman Sultan Seda Krapyak,sultan kedua Mataram,tepatnya pada tahun 1630 atau 1552 Saka,ditandai dengan candra sengkala yang berbunyi Tangan Yaksa Satataning Janma.

Karena Cakil selalu mati tertusuk kerisnya sendiri,dalam masyarakat Jawa ini digambarkan sebagai contoh perilaku yang buruk.Jika seseorang sering kena musibah akibat ulahnya sendiri,maka orang itu dikatakan tingkahnya seperti Buta Cakil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar